Project hari ke 1 :
Apa yang diinginkan dalam sisa hidup ini untuk diri sendiri, apa kendalanya dan apa yang akan dilakukan untuk mencapai yang diinginkan.
Nanya apa diri sendiri yang diinginkan dalam sisa hidup ini untuk diri sendiri. Tapi yang muncul jawabannya sangat normatif, bahagia, sukses, taat ibadah, mati dalam keadaan husnul khotimah.
Bahagia? Bahagia yang seperti apa? Katagori bahagia yang bagaimana? Hidup tanpa masalah? Hidup yang berkecukupan? Kesuksean macam apa? keluasan ibadah yang seperti apa?
42 tahun berjalan, apakah hidup ini belum bahagia? 10 tahun kehidupan pertama, semua seperti kelebatan mimpi ketika berusaha diingat. Erny kecil seperti apa hidupnya? Masa balita seperti apa? Semua nampak samar.... yang saya ingat hanya sebuah bantal kecil lusuh yang dibawa kemana - mana. Masa kecil di sekolah guru yang lebih memperhatikan anak anak orang berpunya.
Masa kecil yang mulai mengenal manis pahit kehidupan, hidup yang jauh dari berkecukupan, ketidak adilan kondisi sosial yang anti pendatang dan diskriminasi pada para perantau. Membuat batas kecerian masa kanak - kanak. Diskriminasi atas materi, diskriminasi atas status sosial. Diusia itu melihat betapa hidup perlu pergulatan yang hebat. Melihat sosok ibu yang begitu tangguh membesarkan 6 anaknya, walau harus bertangan besi dan gejolak emosi yang tak terkendali. Merasakan sensasi ketegangan, rasa takut, cemas akan hari esok. Diusia itu, mulai berlari kecil menjajakan kue untuk membantu wonderwoman tercinta bertahan hidup sehari demi sehari. Hidup dalam cemoohan, menjadi second layer social community, yang diabaikan dan diperlakukan tidak adil di berbagai kesempatan. Apakah saat itu saya tidak bahagia??? Ternyata tidak juga... banyak kebahagiaan juga disana. Kenangan - kenangan manis penuh tawa di tengah terseok di kehidupan yang perih ternyata tetap ada.
10 Tahun kehidupan ke dua. Dengan rasa minder dan paham segala keterbatasan yang ada, berusaha untuk bisa sejajar sama dengan yang lain. Berkompetisi untuk berusaha mendapatkan penghidupan lebih baik. Walau diiringi begitu banyak ujian yang kurang mengenakan??? Apa tidak bahagia?? Ternyata tidak juga. Banyak juga kenangan manis yang membahagiakan disana, walau mungkin saat itu dijalankan terasa perih dan duka.
10 Tahun kehidupan ke tiga, mulai menjadi seorang istri dan seorang ibu, wanita karir. Proses perubahan kehidupan ekstrim, penuh tekanan, penuh air mata. Kondisi kesehatan anak anak yang tidak sebaik anak lain, rumah tangga yang penuh ujian. Perih lelah mulai terasa, mendapat hadiah sakit Tumor syaraf, apakah menderita??? Ternyata tidak juga... ada banyak keindahan dan kebahagiaan juga di sana. Apakah materi adalah kunci kebahagiaan utama? Ternyata tidak juga. Ibadah keteteran karena fokus urusan dunia.... merasa bersalah? Iyaa.... tapi berulang ulang itu dilakukan.....
10 Tahun kehidupan ke empat sekarang, kondisi fisik semakin turun, keinginan hidup lebih tenang, ingin hidup tanpa terlalu banyak konflik, fokus bisa bermanfaat buat orang banyak. Hening, ingin punya banyak waktu untuk diri sendiri, memperbaiki diri, melakukan hal hal baik yang belum pernah saya lakukan. Melihat anak anak mengaktualisasikan diri mereka menjadi semakin positif sebagai generasi penerus yang tangguh dalam meimanan yang baik. Membagikan setiap ilmu yang bermanfaat. Ingin bisa menghafal alquran, memperdalam ilmu agama, perbaikan spiritual diri dimana semua bisa dilakukan karena Allah.
Apa aku bisa? Harus bisa... dimulai dengan mencoba bekerja sama dengan diri sendiri.
#hari1 2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar